TOPIK 4
TIPE-TIPE KONSELING DAN PSIKOTERAPI
Annyeonghaseyo 안녕하세요 Perkenalkan nama ku Amalia selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas tentang tipe-tipe konseling dan psikoterapi. Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian yang membaca.
Tipe-tipe Konseling dibagi menjadi dua yaitu :
1. konseling individu
Konseling individu yaitu dimana hanya konselor dan klien saja, konselor memberikan bantuan untuk membantu pengembangan pribadi klien atau permasalahan yang dihadapi oleh klien.
- Menurut Tohirin konseling individu adalah proses membantu dari konselor kepada klien untuk mendapatkan tujuan dari akar permasalahan dan upaya mengembangkan pribadi klien agar bisa beradaptasi di lingkungan sosial sekitarnya.
- Tujuan konseling individu adalah menciptakan pribadi individu yang dapat menjalani atau beradaptasi di kehidupannya sehari-hari dengan baik dan dapat menyelesaikan masalahnya baik di lingkungan sosial, keluarga dan lainnya.
- Proses konseling individu dibagi menjadi 5 yaitu :
A. Tahap pengantar : interaksi antara klien dan konselor.
B. Tahap penjajahan : sasaran atau pendukung.
C. Tahap penafsiran : data informasi yg detail dari si klien.
D. Tahap pembinaan : perkembangan dalam diri klien.
E. Penilaian : mengetahui pencapaian atau hasil layanan yang sudah diberikan pada klien.
2. Konseling kelompok
Konseling kelompok merupakan konseling yang dilakukan perorangan tapi yang dilaksanakan di dalam suatu kelompok atau berkelompok.
- Tujuan konseling kelompok berkembangnya kemampuan untuk bersosialisasi dan dapat mempunyai kemampuan berkomunikasi.
- Tahap-tahap konseling kelompok
A. Tahap awal kelompok : yang paling awal adalah tahap eksplorasi dan orientasi. Pada awalnya nya di tahap ini adanya keraguan dan kekhawatiran namun juga harapan dari peserta kelompok.
B. Tahap peralihan : Tahap dimana saling percaya antara Anggota kelompok.
C. Tahap kegiatan : proses penggalian masalah yang mendalam menjelaskan masalah pribadi yang dikemukakan oleh anggota kelompok.
D. Tahap pengakhiran : setiap kelompok melakukan perubahan tingkah laku di dalam kelompok.
Tipe-Tipe Pskoterapi :
1. Terapi Psikoanalisis
Terapi Psikoanalisis merupakan teknik atau metode pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali suatu masalah dan pengalaman yang direpres klien.
- Tujuan konseling psikoanalisis yaitu membentuk kembali karakteristik individu dengan membuat yang tidak sadar menjadi sadar dalam diri klien.
- Teknik-teknik terapi psikoanalisis
A. Asosiasi bebas -> memberikan kebebasan kepada klien untuk mengatakan apa saja perasaan pemikiran yang ada dalam diri klien.
B. Penafsiran/interprestasi -> Prosedur dasar dalam analisis analisis yang lain.
C. Analisis mimpi -> Analisis mimpi ini dipandang sebagai ke jalan yang tidak disadari. Teknik ini membuka hal-hal yang tidak disadari dalam diri klien.
D. Analisis resistensi -> sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan hal yang tidak disadari.
E. Analisis transferensi -> menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.
2. Terapi Behavioral
Perilaku dibentuk berdasarkan hasil dari segenap pengalamanya berupa interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diterimanya.
- Tujuan terapi Behavioral dalam pengambilan keputusan adalah secara nyata membuat keputusan. Konselor behavioral bersama konseli bersepakat menyusun urutan prosedur pengubahan perilaku yang akan diubah, dan selanjutnya konselor menstimulasi perilaku konseli.
- Teknik-teknik Terapi Behavioral
A. Latihan Asertif : Berguna untuk menjelaskan perkataan asertif, dapat dilakukan melalui uraian pengertian perilaku asertif. Perilaku asertif adalah perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan.
B. Desensitisasi Sistematis : merupakan teknik terapi behavioral yang memfokuskan bantuan untuk menenangkan konseli dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan konseli untuk rileks.
C. Terapi Implosif : Dikembangkan berdasarkan bahwa seseorang yang secara berulang-ulang dihadapkan pada suatu situasi penghasil kecemasan dan konsekuensi yang menakutkan ternyata tidak muncul, maka kecemasan akan menghilang.
D. Pengkondisian Aversi : Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dalam diri klien.
E. Kontrak perilaku : Didasarkan atas pandangan bahwa membantu konseli untuk membentuk perilaku tertentu yang diinginkan dan memperoleh ganjaran tertentu sesuai dengan kesepakatan antara klien dan konseli.
No
|
Jenis-jenis
terapi behaviora
|
Tahapan
pelaksanaan terapi behavior
|
1
|
Terapi
perilaku kognitif
|
Melakukan
asesmen
|
2
|
Analisis
perilaku terapan
|
Mendapatkan
tujuan
|
3
|
Teori
pembelajaran sosial
|
Implementasi
teknik
|
4
|
-
|
Evaluasi
dan pengakhiran
|
5
|
-
|
Feedback
|
3. Terapi Client Centered
Merupakan teknik konseling di mana yang paling berperan adalah klien sendiri, klien dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri terhadap masalah yang mereka hadapi.
- Tujuan Terapi Client Centered
A. Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien yang.
B. Membantu klien agar dapat bergerak kearah keterbukaan kepada konselor.
- Teknik Terapi Client Centered
A. Konselor menciptakan suasana komunikasi.
B. Konselor menjadi seorang pendengar.
C. Konselor memungkinkan klien untuk mengungkapkan seluruh perasaannya.
4. Terapi Gestalt
Bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri Dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai suatu tujuan, karena tujuan tersebut bekerja di atas prinsip kesadaran.
- Tujuan terapi Gestalt
Tujuan dasar terapi Gestalt adalah untuk memperoleh kesadaran. Kesadaran itu meliputi pengetahuan tentang lingkungan, pengetahuan tentang pribadi seseorang, menerima seseorang, dan mampu menjalin hubungan.
- Teknik terapi gestalt
A. Permainan dialog E. Saya memiliki suatu rahasia
B. Membuat lingkaran F. Bermain proyeksi
C. Urusan yang tak selesai G. Pembalikan
D. Saya memikul tanggung jawab H. Irama kontak dan penarikan
5. Terapi Rasional Emotif
Menekankan bahwa interaksi antara berpikir dan akal sehat berperasaan dan perilaku serta sekaligus menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam. Atau keyakinan menentukan yang dirasakan dan dilakukan pada berbagai peristiwa dalam kehidupan.
- Tujuan terapi Rasional Emotif :
A. Memperbaiki dan mengubah segala perilaku.
B. Menghilangkan gangguan emosional.
C. Untuk membangun self interest.
- Langkah-langkah terapi Rasional Emotif :
A. Trapis menunjukkan cara berpikir klien.
B. Menunjukkan kepada klien bahwa ia mampu memahami perilakunya.
C. Mengubah cara pikir klien dan membuang pikiran yang tidak logis.
D. Konseling menugaskan kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu pada situasi nyata.
- Teknik-teknik terapi Rasional Emotif :
A. Teknik emotif.
B. Teknik konitif.
C. Teknik tingkah laku.
6. Terapi Realitas
Terapi Realitas adalah kombinasi psikoterapi dan konseling yang dikembangkan oleh William pada tahun 1960 terapi realitas Dianggap sebagai variasi kognitif behavioral therapy.
- Karakteristik terapi Realitas
A. Penekanan pada pilihan dan tanggung jawab.
B. Menolak transferensi.
C. Menjaga proses terapi di masa sekarang.
D. Menghindari fokus pada gejala.
E. Tantangan gambaran penyakit mental tradisional.
7. Terapi keluarga
Terapi keluarga merupakan terapi yang berfokus pada interaksi antara anggota keluarga.
- Tujuan Terapi Keluarga
Tujuan terapi keluarga adalah mengubah struktur dalam keluarga dengan cara menyusun kembali kesatuan dan menyelesaikan perpecahan yang terjadi dalam satu keluarga.
- Teknik-teknik terapi keluarga :
A. Pemeragaan : Memperagakan Ketika masalah itu muncul dalam keluarga.
B. Homework : Mengumpulkan seluruh anggota keluarga agar saling berkomunikasi satu dengan yang lain.
C. Family sculpting : Mendekatkan diri dengan anggota keluarga yang lain dengan cara nonverbal.
D. Genograms : Teknik genograms bermanfaat untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi tentang keluarga.