Annyeonghaseyo 안녕하세요 Perkenalkan nama ku Amalia selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas tentang pendekatan-pendekatan dalam konseling dan psikoterapi. Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian yang membaca.
TOPIK 3
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI
- Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis oleh Freud, bahwa psikoanalisis diakibatkan oleh konflik-konflik yang tidak disadari dalam diri individu, diantaranya adalah represif dan mekanisme defensif yang mengganggu penyesuaian diri.
A. Struktur pikiran: id,ego dan superego.
B. Tahap perkembangan psikoseksual: fase oral, fase anal, fase phalik, fase genital.
C. Mekanisme pertahanan ego: represi pengingkaran (Danial), proyeksi, displacement, rasionalisasi, formasi reaksi, sublimasi.
D. Proses terapeutik: tujuan terapeutik, fungsi dan peran terapis, pengalaman klien dalam terapi, hubungan antara trapis dan klien.
Teknik dasar terapi psikoanalisis:
1. Asosiasi bebas 5. Interpretasi
2 Analisis mimpi 6. Analisis resistensi
3. Freudian slips 7. Tranferensi
4. Pengulangan
Kelebihan dan kekurangan terapi psikoanalisis
Kelebihan terapis bisa lebih mengetahui masalah pada klien karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman masa lalu dalam diri klien.
Kekurangan
1. Terapi ini membutuhkan waktu yang terlalu panjang dan memakan banyak biaya bagi klien karena waktunya lama.
2. Bisa membuat klien jenuh sehingga diperlukan terapis yang benar-benar terlatih atau profesional untuk melakukan terapi.
- Terapi eksistensial humanistik
Terapi eksistensial humanistik oleh Maslow. Terapi eksistensial humanistik bahwa manusia tidak bisa melarikan diri dari kebebasan, bahwa kebebasan dan tanggung jawab saling berkaitan antara satu sama lain.
1. Konsep terapi humanistik: kesadaran diri, kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan, pencipta makna.
2. Tujuan terapi humanistik: Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensinya, Menyadari bahwa ia dapat membuka diri, Meluaskan kesadaran diri klien, Membantu klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya.
3. Fungsi dan peran terapis. Tugas utama terapis adalah berusaha untuk memahami klien sebagai sesuatu yang ada di dalam dunia.
- Pendekatan Client-Centered
Dikembangkan oleh Carl R. Rogers. Sebagai reaksi terhadap Apa yang disebut keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis.
1. Konsep utama Client-Centered
A. Pendekatan Client-Centered ini menolak tentang kecenderungan dasar.
B. Pendekatan Client-Centered menolak konsep memandang terapi sebagai otoritas Yang mengetahui yang terbaik dan memandang klien sebagai manusia pasif yang hanya mengikuti perintah.
2. Ciri-ciri pendekatan Client-Centered
A. Difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien.
B. Diterapkan pada individu yang taraf fungsi psikologinya relatif normal maupun dengan penyimpangan psikologis yang lebih besar.
C. Menekankan dunia fenomenal klien.
3. Tujuan pendekatan Client-Centered adalah menciptakan ruang yang kondusif untuk membantu klien menjadi pribadi yang berfungsi penuh.
4. Fungsi dan peran Trapis Client-Center
A. Peran terapis dalam terapi Client-Center berakar pada keberadaannya ahli-ahli menggunakan teknik untuk membuat klien berbuat sesuatu.
B. Fungsi terapis adalah membangun suatu iklim terapeutik yang menunjang pertumbuhan klien.
- Pendekatan Terapi Gestalt
Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls yaitu bentuk terapi eksistensial yang berkonsep pada premis bahwa individu menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi.
1. Konsep-konsep utama terapi gestalt menekankan pada konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab, kesatuan pribadi.
A. Menekankan pada sini dan sekarang, serta pada belajar menghargai dan mengalami sepenuhnya masa sekarang.
B. Dalam terapi gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tidak selesai yakni mencakup perasaan yang tidak terungkap.
2. Tujuan terapi gestalt adalah membantu klien agar menemukan pusat dirinya, karena sasaran utama terapi gestalt adalah pencapaian kesadaran. Memberikan perhatian dalam bahasa tubuh klien karena terapi gestalt menggunakan mata dan telinga terapis untuk menyangga.
3. Fungsi dan peran terapis. Tugas terapis adalah membantu klien untuk menembus jalan titik dari permasalahan klien, tugas terapis yang lain adalah menyajikan situsai yang menunjang pertumbuhan klien dengan jalan pada diri klien sendiri untuk mencapai titik tempat dia menghadapi suatu keputusan apakah akan atau tidak akan mengembangkan potensi-potensinya. Fungsi yang penting dalam terapis gestalt adalah memberikan perhatian pada bahasa tubuh kliennya.
- Pendekatan analisis transaksional (AT)
Analisis Transaksional (AT) adalah psikoterapi yang dapat digunakan dalam terapi individu, tetapi lebih cocok digunakan dalam terapi kelompok.
1. Konsep-Konsep Utama:
A. Pandangan tentang sifat manusia AT berakar pada suatu filsafat yang antideterministik serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemrograman awal
B. Perwakilan ego suatu sistem terapi yang berlandaskan pada teori kepribadian yang menggunakan 3 pola tingkah laku.
C. Skenario kehidupan dan posisi psikologis dasar adalah ajaran-ajaran orang tua yang kita pelajari dan keputusan awal yang dibuat oleh anak, dan selanjutnya kita bawa sebagai orang dewasa.
D. Kebutuhan manusia akan belaian Setiap orang pasti ingin dibelai baik secara fisik maupun secara emosional belaian terdapat dua macam yaitu positif dan negatif.
2. Tujuan terapi pendekatan analisis transaksional (AT) yaitu membantu klien dalam membuat keputusan baru yang menyangkut tingkah laku sekarang dan arah hidupnya nanti.
3. Fungsi dan peran terapis membantu agar klien memperoleh perangkat yang diperlukan bagi perubahan. Terapis mendorong dan mengajari klien agar lebih mempercayai ego orang dewasa itu sendiri ketimbang ego orang dewasa, terapis dalam memeriksa putusan-putusan lamanya untuk membuat putusan-putusan yang baru.
- Pendekatan terapi tingkah laku
pendekatan tingkah laku (Behavioral) adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Tujuan dari pendekatan behavioral adalah untuk memodifikasi tingkah laku yang tidak diinginkan (maladaptif) sehingga menekankan pada pembiasaan tingkah laku positif (adaptif).
1. Ciri-ciri pendekatan tingkah laku (Behavioral)
A. Perhatian lebih berpusat pada tingkah laku yang tampak dan spesifik.
B. Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.
C. Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah.
D. Penafsiran objektif atas hasil-hasil terapi.
2. Tujuan terapi tingkah laku yaitu menciptakan kondisi baru untuk belajar. Dengan asumsi bahwa pembelajaran dapat memperbaiki masalah perilaku. Sedangkan terapi perilaku kontemporer menekankan peran aktif klien dalam menentukan tentang pengobatan mereka.
3. Fungsi dan peran terapis behavioral: harus memainkan peran aktif dan direktif dalam pemberian treatment yaitu dalam penerapan pengetahuan ilmiah dalam memecahkan masalah- masalah para kliennya. Peran terapis juga sebagai model bagi kliennya.
- Pendekatan rational emotif therapy (RET)
1. RET di kembangkan oleh seorang eksistensialis Albert Ellis pada Tahun 1955. Sebagaimana di ketahui aliran ini di latar belakangi oleh filsafat eksistensialisme yang berusaha memahami menusia sebagai mana adanya.
2. Konsep dasar pendekatan RET
A. Pemikiran manusia adalah penyebab dasar dari gangguan emosional. Reaksi emosional yang sehat maupun tidak sehat, bersumber dari pemikirana itu sendiri.
B. Manusia mempunyai potensi pemikiran rasional dan irasional. Dengan pemikiran rasional dan intelektual manusia dapat terbebas dari gangguan emosional.
C. Pemikiran irasional bersumber pada disposisi lewat pengalaman masa kecil dan pengaruh budaya.
D. Pemikiran dan emosi tidak dapat di pisahkan.
E. Berfikir logis dan tidak logis dilakukan dengan simbol-simbol bahasa.
3. Peran konselor
Tugas konselor dalam konseling rational emotif terapi adalah:
A. Lebih edukatif dan direktif kepada klien.
B. Menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien.
C. Mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya.
D. Menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis.