Minggu, 10 Januari 2021

" MICROSKILL TAHAPAN KONSELING & PSIKOTERAPI "

 


                                                        TOPIK 5

MICROSKILL TAHAPAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI



Annyeonghaseyo 안녕하세요 Perkenalkan nama ku Amalia selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas tentang "MICROSKILL TAHAPAN KONSELING & PSIKOTERAPI." Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian yang membaca.


MICROSKILL 

1. Attending Behavior 

        Perilaku yang menghampiri klien mencangkup komponen kontak mata bahasa badan bahasa lisan dan mendengarkan.


2. Questening 

           Questening dibagi menjadi 2 yaitu open dan close :

                A. Open Questening : Merupakan pertanyaan yang menuntut jawaban secara terbuka oleh klien, konselor perlu menggunakan pertanyaan terbuka jika menghadapi klien yang tertutup atau pun diam. Konselor Memberikan contoh dan memusatkan perhatian kepada klien.

                 B. Close Questening : Merupakan jawaban pasti dan bersifat faktual. contohnya : Ya, Tidak, Pernah, Belum ataupun jawaban yang menggunakan jumlah kata atau seperti 1 kali atau 2 kali.


3. Empati 

      Empati menempatkan diri dalam pikiran dan perasaan orang lain seolah-olah mampu merasakan dan memahami keadaan emosionalnya.


4. Encouragement 

            Encouragement adalah upaya pertama konselor agar selalu terlibat dalam pembicaraan dan terbuka kepada klien sehingga pembicaraan mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Contohnya : Dengan mengatakan terus, lalu, iya, dan hem dapat juga dengan isyarat anggukan.


5. Influencing 

            Influencing merupakan keterampilan konselor untuk mempengaruhi klien dalam proses mengambil keputusan yang lebih efektif. Konselor mengajak klien untuk mempertimbangkan alternatif dan memberikan penilaian. 


TAHAP KONSELING PSIKOTERAPI

1. Membangkitkan minat dan membahas perlunya bantuan pada diri klien. 


-    Pada tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah :

A. Memungkinkan klien mengemukakan masalahnya. 

B. Mengetahui sejauh mana klien menyadari perlunya bantuan dan menyiapkan dirinya dalam proses konseling.


-    Strategi yang dapat digunakan konselor pada tahap ini adalah :

A. Menyambut dan menerima klien secara hangat. 

B. Membantu klien menjelaskan inti masalah yang dialaminya. 


2. Membina hubungan. 

            Tujuan dari tahap ini adalah membangun suatu hubungan yang ditandai oleh adanya kepercayaan klien atas dasar kejujuran dan keterbukaan. Suksesnya konseling ditentukan oleh keahlian, kemenarikan dan layak untuk dipercaya. 


3. Menetapkan tujuan konseling dan menjelajahi berbagai alternatif yang ada. 

            Tujuan dari tahap ini adalah membahas bersama klien apa yang diinginkannya dalam proses konseling dan diajak untuk merumuskan suatu tujuan yang berkaitan dengan permasalahannya. 


4. Bekerja dengan masalah dan tujuan. 

            Tujuan dari tahap ini adalah ditentukan oleh masalah klien pendekatan dan teori yang digunakan konselor keinginan klien dan komunikasi yang dibangun oleh klien dan konselor. Beberapa kegiatan dalam tahap ini yaitu klarifikasi sifat dasar masalah dan memiliki strategi, proses problem solving, penyelidikan perasaan klien lebih jauh, dll. 


5. Membangkitkan kesadaran klien untuk berubah. 

            Pada tahap ini konselor mulai bekerja dari pembahasan perasaan sampai memiliki kesadaran. Hal ini bertujuan untuk membantu klien memperoleh kesadaran yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan selama mengikuti proses konseling psikoterapi. 


6. Perencanaan kegiatan atau tindakan. 

            Tujuan dari tahap ini adalah membantu klien untuk menempatkan ide-ide dan kesadaran baru yang dikemukakan ke dalam tindakan kehidupan yang sesungguhnya. 


7. Evaluasi hasil dan mengakhiri konseling. 

            Kriteria dalam keberhasilan konseling dan indikator kunci Dalam mengakhiri konseling dan terapi adalah sejauh mana klien mencapai tujuan dalam konseling maupun psikoterapi.






GOMAWO
TERIMA KASIH



Sabtu, 09 Januari 2021

* TIPE-TIPE KONSELING DAN PSIKOTERAPI *

 


                                                         TOPIK 4

TIPE-TIPE KONSELING DAN PSIKOTERAPI


Annyeonghaseyo 안녕하세요 Perkenalkan nama ku Amalia selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas tentang tipe-tipe konseling dan psikoterapi. Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian yang membaca.




Tipe-tipe Konseling dibagi menjadi dua yaitu :

1. konseling individu 

        Konseling individu yaitu dimana hanya konselor dan klien saja, konselor memberikan bantuan untuk membantu pengembangan pribadi klien atau permasalahan yang dihadapi oleh klien. 

- Menurut Tohirin konseling individu adalah proses membantu dari konselor kepada klien untuk mendapatkan tujuan dari akar permasalahan dan upaya mengembangkan pribadi klien agar bisa beradaptasi di lingkungan sosial sekitarnya. 

- Tujuan konseling individu adalah menciptakan pribadi individu yang dapat menjalani atau beradaptasi di kehidupannya sehari-hari dengan baik dan dapat menyelesaikan masalahnya baik di lingkungan sosial, keluarga dan lainnya. 

-  Proses konseling individu dibagi menjadi 5 yaitu :

A. Tahap pengantar : interaksi antara klien dan konselor.

B. Tahap penjajahan : sasaran atau pendukung. 

C. Tahap penafsiran : data informasi yg detail dari si klien.

D. Tahap pembinaan : perkembangan dalam diri klien. 

E. Penilaian : mengetahui pencapaian atau hasil layanan yang sudah diberikan pada klien.


2. Konseling kelompok

        Konseling kelompok merupakan konseling yang dilakukan perorangan tapi yang dilaksanakan di dalam suatu kelompok atau berkelompok.

- Tujuan konseling kelompok berkembangnya kemampuan untuk bersosialisasi dan dapat mempunyai kemampuan berkomunikasi. 

- Tahap-tahap konseling kelompok

A. Tahap awal kelompok : yang paling awal adalah tahap eksplorasi dan orientasi. Pada awalnya nya di tahap ini adanya keraguan dan kekhawatiran namun juga harapan dari peserta kelompok.

B.  Tahap peralihan : Tahap dimana saling percaya antara Anggota kelompok.

C. Tahap kegiatan : proses penggalian masalah yang mendalam menjelaskan masalah pribadi yang dikemukakan oleh anggota kelompok.

D. Tahap pengakhiran : setiap kelompok melakukan perubahan tingkah laku di dalam kelompok.


Tipe-Tipe Pskoterapi :

1. Terapi Psikoanalisis 

        Terapi Psikoanalisis merupakan teknik atau metode pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali suatu masalah dan pengalaman yang direpres klien.

- Tujuan konseling psikoanalisis yaitu membentuk kembali karakteristik individu dengan membuat yang tidak sadar menjadi sadar dalam diri klien.

- Teknik-teknik terapi psikoanalisis

A. Asosiasi bebas -> memberikan kebebasan kepada klien untuk mengatakan apa saja perasaan pemikiran yang ada dalam diri klien. 

B. Penafsiran/interprestasi -> Prosedur dasar dalam analisis analisis yang lain. 

C. Analisis mimpi -> Analisis mimpi ini dipandang sebagai ke jalan yang tidak disadari. Teknik ini membuka hal-hal yang tidak disadari dalam diri klien. 

D. Analisis resistensi -> sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan hal yang tidak disadari. 

E. Analisis transferensi -> menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.


2. Terapi Behavioral

        Perilaku dibentuk berdasarkan hasil dari segenap pengalamanya berupa interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diterimanya.

- Tujuan terapi Behavioral dalam pengambilan keputusan adalah secara nyata membuat keputusan. Konselor behavioral bersama konseli bersepakat menyusun urutan prosedur pengubahan perilaku yang akan diubah, dan selanjutnya konselor menstimulasi perilaku konseli.

- Teknik-teknik Terapi Behavioral

A. Latihan Asertif : Berguna untuk menjelaskan perkataan asertif, dapat dilakukan melalui uraian pengertian perilaku asertif. Perilaku asertif adalah perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan.

B. Desensitisasi Sistematis : merupakan teknik terapi behavioral yang memfokuskan bantuan untuk menenangkan konseli dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan konseli untuk rileks.

C. Terapi Implosif : Dikembangkan berdasarkan bahwa seseorang yang secara berulang-ulang dihadapkan pada suatu situasi penghasil kecemasan dan konsekuensi yang menakutkan ternyata tidak muncul, maka kecemasan akan menghilang.

D. Pengkondisian Aversi : Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dalam diri klien.

E. Kontrak perilaku : Didasarkan atas pandangan bahwa membantu konseli untuk membentuk perilaku tertentu yang diinginkan dan memperoleh ganjaran tertentu sesuai dengan kesepakatan antara klien dan konseli.


No

Jenis-jenis terapi behaviora

Tahapan pelaksanaan terapi behavior

1

Terapi perilaku kognitif

Melakukan asesmen

2

Analisis perilaku terapan

Mendapatkan tujuan

3

Teori pembelajaran sosial

Implementasi teknik

4

 -

Evaluasi dan pengakhiran

5

 -

Feedback


3. Terapi Client Centered

        Merupakan teknik konseling di mana yang paling berperan adalah klien sendiri, klien dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri terhadap masalah yang mereka hadapi.


-  Tujuan Terapi Client Centered

A. Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien yang. 

B. Membantu klien agar dapat bergerak kearah keterbukaan kepada konselor.


-  Teknik Terapi Client Centered

A. Konselor menciptakan suasana komunikasi. 

B. Konselor menjadi seorang pendengar. 

C. Konselor memungkinkan klien untuk mengungkapkan seluruh perasaannya.


4. Terapi Gestalt

        Bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri Dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai suatu tujuan, karena tujuan tersebut bekerja di atas prinsip kesadaran.


-  Tujuan terapi Gestalt

Tujuan dasar terapi Gestalt adalah untuk memperoleh kesadaran. Kesadaran itu meliputi pengetahuan tentang lingkungan, pengetahuan tentang pribadi seseorang, menerima seseorang, dan mampu menjalin hubungan.


-  Teknik terapi gestalt 

A. Permainan dialog                                      E. Saya memiliki suatu rahasia

B. Membuat lingkaran                                   F. Bermain proyeksi

C. Urusan yang tak selesai                             G. Pembalikan

D. Saya memikul tanggung jawab                 H. Irama kontak dan penarikan


5. Terapi Rasional Emotif

        Menekankan bahwa interaksi antara berpikir dan akal sehat berperasaan dan perilaku serta sekaligus menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam. Atau keyakinan menentukan yang dirasakan dan dilakukan pada berbagai peristiwa dalam kehidupan.


-  Tujuan terapi Rasional Emotif :

A. Memperbaiki dan mengubah segala perilaku. 

B. Menghilangkan gangguan emosional. 

C. Untuk membangun self interest.


-  Langkah-langkah terapi Rasional Emotif :

A.  Trapis menunjukkan cara berpikir klien.

B.  Menunjukkan kepada klien bahwa ia mampu memahami perilakunya.

C.  Mengubah cara pikir klien dan membuang pikiran yang tidak logis.

D. Konseling menugaskan kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu pada situasi nyata.


-  Teknik-teknik terapi Rasional Emotif :

A. Teknik emotif. 

B. Teknik konitif. 

C. Teknik tingkah laku.


6. Terapi Realitas

        Terapi Realitas adalah kombinasi psikoterapi dan konseling yang dikembangkan oleh William pada tahun 1960 terapi realitas Dianggap sebagai variasi kognitif behavioral therapy.


-  Karakteristik terapi Realitas 

A. Penekanan pada pilihan dan tanggung jawab. 

B. Menolak transferensi.

C. Menjaga proses terapi di masa sekarang.

D. Menghindari fokus pada gejala.

E. Tantangan gambaran penyakit mental tradisional.


7. Terapi keluarga 

        Terapi keluarga merupakan terapi yang berfokus pada interaksi antara anggota keluarga.


-  Tujuan Terapi Keluarga

Tujuan terapi keluarga adalah mengubah struktur dalam keluarga dengan cara menyusun kembali kesatuan dan menyelesaikan perpecahan yang terjadi dalam satu keluarga. 


-  Teknik-teknik terapi keluarga :

A.  Pemeragaan : Memperagakan Ketika masalah itu muncul dalam keluarga. 

B. Homework : Mengumpulkan seluruh anggota keluarga agar saling berkomunikasi satu dengan yang lain. 

C. Family sculpting : Mendekatkan diri dengan anggota keluarga yang lain dengan cara nonverbal. 

D. Genograms : Teknik genograms bermanfaat untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi tentang keluarga.




Senin, 14 Desember 2020

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI.


Annyeonghaseyo 안녕하세요 Perkenalkan nama ku Amalia selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas tentang pendekatan-pendekatan dalam konseling dan psikoterapi. Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian yang membaca.





TOPIK 3

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI



- Pendekatan konseling psikoanalisis

Pendekatan konseling psikoanalisis oleh Freud, bahwa psikoanalisis diakibatkan oleh konflik-konflik yang tidak disadari dalam diri individu, diantaranya adalah represif dan mekanisme defensif yang mengganggu penyesuaian diri.

A.  Struktur pikiran: id,ego dan superego.

B.  Tahap perkembangan psikoseksual: fase oral, fase anal, fase phalik, fase genital.

C. Mekanisme pertahanan ego: represi pengingkaran (Danial), proyeksi, displacement, rasionalisasi, formasi reaksi, sublimasi.

D.  Proses terapeutik: tujuan terapeutik, fungsi dan peran terapis, pengalaman klien dalam terapi, hubungan antara trapis dan klien.

Teknik dasar terapi psikoanalisis:

1. Asosiasi bebas                      5. Interpretasi 

2  Analisis mimpi                       6. Analisis resistensi

3. Freudian slips                        7. Tranferensi

4. Pengulangan


Kelebihan dan kekurangan terapi psikoanalisis

Kelebihan terapis bisa lebih mengetahui masalah pada klien karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman masa lalu dalam diri klien.

Kekurangan

1. Terapi ini membutuhkan waktu yang terlalu panjang dan memakan banyak biaya bagi klien karena waktunya lama.

2. Bisa membuat klien jenuh sehingga diperlukan terapis yang benar-benar terlatih atau profesional untuk melakukan terapi.


- Terapi eksistensial humanistik

Terapi eksistensial humanistik oleh Maslow. Terapi eksistensial humanistik bahwa manusia tidak bisa melarikan diri dari kebebasan, bahwa kebebasan dan tanggung jawab saling berkaitan antara satu sama lain.

1. Konsep terapi humanistik: kesadaran diri, kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan, pencipta makna.

2. Tujuan terapi humanistik: Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensinya, Menyadari bahwa ia dapat membuka diri, Meluaskan kesadaran diri klien, Membantu klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya.

3. Fungsi dan peran terapis. Tugas utama terapis adalah berusaha untuk memahami klien sebagai sesuatu yang ada di dalam dunia.


- Pendekatan Client-Centered

Dikembangkan oleh Carl R. Rogers. Sebagai reaksi terhadap Apa yang disebut keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis.

1. Konsep utama Client-Centered 

A.  Pendekatan Client-Centered ini menolak tentang kecenderungan dasar.

B. Pendekatan Client-Centered menolak konsep memandang terapi sebagai otoritas Yang mengetahui yang terbaik dan memandang klien sebagai manusia pasif yang hanya mengikuti perintah.


2. Ciri-ciri pendekatan Client-Centered

A.  Difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien.

B. Diterapkan pada individu yang taraf fungsi psikologinya relatif normal maupun dengan penyimpangan psikologis yang lebih besar. 

C.  Menekankan dunia fenomenal klien.


3. Tujuan pendekatan Client-Centered adalah menciptakan ruang yang kondusif untuk membantu klien menjadi pribadi yang berfungsi penuh.


4. Fungsi dan peran Trapis Client-Center

A. Peran terapis dalam terapi Client-Center berakar pada keberadaannya ahli-ahli menggunakan teknik untuk membuat klien berbuat sesuatu.

B. Fungsi terapis adalah membangun suatu iklim terapeutik yang menunjang pertumbuhan klien.


Pendekatan Terapi Gestalt

Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls yaitu bentuk terapi eksistensial yang berkonsep pada premis bahwa individu menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi.

1.  Konsep-konsep utama terapi gestalt menekankan pada konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab, kesatuan pribadi.

A. Menekankan pada sini dan sekarang, serta pada belajar menghargai dan mengalami sepenuhnya masa sekarang.

B.  Dalam terapi gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tidak selesai yakni mencakup perasaan yang tidak terungkap.


2.    Tujuan terapi gestalt adalah membantu klien agar menemukan pusat dirinya, karena sasaran utama terapi gestalt adalah pencapaian kesadaran. Memberikan perhatian dalam bahasa tubuh klien karena terapi gestalt menggunakan mata dan telinga terapis untuk menyangga.

3.    Fungsi dan peran terapis. Tugas terapis adalah membantu klien untuk menembus jalan titik dari permasalahan klien, tugas terapis yang lain adalah menyajikan situsai yang menunjang pertumbuhan klien dengan jalan pada diri klien sendiri untuk mencapai titik tempat dia menghadapi suatu keputusan apakah akan atau tidak akan mengembangkan potensi-potensinya. Fungsi yang penting dalam terapis gestalt adalah memberikan perhatian pada bahasa tubuh kliennya.


- Pendekatan analisis transaksional (AT)

Analisis Transaksional (AT) adalah psikoterapi yang dapat digunakan dalam terapi individu, tetapi lebih cocok digunakan dalam terapi kelompok.

1. Konsep-Konsep Utama:

A.    Pandangan tentang sifat manusia AT berakar pada suatu filsafat yang antideterministik serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemrograman awal

B.  Perwakilan ego suatu sistem terapi yang berlandaskan pada teori kepribadian yang menggunakan 3 pola tingkah laku.

C.   Skenario kehidupan dan posisi psikologis dasar adalah ajaran-ajaran orang tua yang kita pelajari dan keputusan awal yang dibuat oleh anak, dan selanjutnya kita bawa sebagai orang dewasa.

D.   Kebutuhan manusia akan belaian Setiap orang pasti ingin dibelai baik secara fisik maupun secara emosional belaian terdapat dua macam yaitu positif dan negatif.


2. Tujuan terapi pendekatan analisis transaksional (AT) yaitu membantu klien dalam membuat keputusan baru yang menyangkut tingkah laku sekarang dan arah hidupnya nanti.

3. Fungsi dan peran terapis membantu agar klien memperoleh perangkat yang diperlukan bagi perubahan. Terapis mendorong dan mengajari klien agar lebih mempercayai ego orang dewasa itu sendiri ketimbang ego orang dewasa, terapis dalam memeriksa putusan-putusan lamanya untuk membuat putusan-putusan yang baru.


- Pendekatan terapi tingkah laku

pendekatan tingkah laku (Behavioral) adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Tujuan dari pendekatan behavioral adalah untuk memodifikasi tingkah laku yang tidak diinginkan (maladaptif) sehingga menekankan pada pembiasaan tingkah laku positif (adaptif).

1. Ciri-ciri pendekatan tingkah laku (Behavioral)

A. Perhatian lebih berpusat pada tingkah laku yang tampak dan spesifik.

B. Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.

C. Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah.

D. Penafsiran objektif atas hasil-hasil terapi.


2. Tujuan terapi tingkah laku yaitu menciptakan kondisi baru untuk belajar. Dengan asumsi bahwa pembelajaran dapat memperbaiki masalah perilaku. Sedangkan terapi perilaku kontemporer menekankan peran aktif klien dalam menentukan tentang pengobatan mereka.

3. Fungsi dan peran terapis behavioral: harus memainkan peran aktif dan direktif dalam pemberian treatment yaitu dalam penerapan pengetahuan ilmiah dalam memecahkan masalah- masalah para kliennya. Peran terapis juga sebagai model bagi kliennya.


- Pendekatan rational emotif therapy (RET)

1RET di kembangkan oleh seorang eksistensialis Albert Ellis pada Tahun 1955. Sebagaimana di ketahui aliran ini di latar belakangi oleh filsafat eksistensialisme yang berusaha memahami menusia sebagai mana adanya.


2. Konsep dasar pendekatan RET

A. Pemikiran manusia adalah penyebab dasar dari gangguan emosional. Reaksi emosional yang sehat maupun tidak sehat, bersumber dari pemikirana itu sendiri.

B. Manusia mempunyai potensi pemikiran rasional dan irasional. Dengan pemikiran rasional dan intelektual manusia dapat terbebas dari gangguan  emosional.

C. Pemikiran irasional bersumber pada disposisi lewat pengalaman masa kecil dan pengaruh budaya.

D. Pemikiran dan emosi tidak dapat di pisahkan.

E. Berfikir logis dan tidak logis dilakukan dengan simbol-simbol bahasa.


3. Peran konselor 

Tugas konselor dalam konseling rational emotif terapi adalah:

A. Lebih edukatif dan direktif kepada klien.

B. Menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien.

C. Mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya.

D. Menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis.






Minggu, 15 November 2020

MASALAH-MASALAH DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI.

 Annyeonghaseyo 안녕하세요 Perkenalkan nama ku Amalia selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas Masalah-masalah dalam konseling dan psikoterapi. Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian yang membaca.


TOPIK 2

MASALAH -MASALAH DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI.



1. FUNGSI DAN PERAN TERAPIS.

     Suatu masalah dasar yang harus dihadapi oleh setiap terapis adalah masalah yang menyangkut fungsi-fungsi yang pantas dan tidak pantas serta penentuan peran terapis. Satu masalah yang mungkin dihadapi oleh para konselor adalah apa yang akan dilakukan oleh mereka apabila pandangan mereka tentang peran mereka bertentangan dengan tuntutan-tuntutan yang berasal dari posisi pekeriaan mereka.

     Tingkat pelaksanaan kendali oleh terapis terhadap tingkah laku klien selama di luar pertemuan terapi. Para terapis perlu menyadari pentingnya pengaruh tingkah laku mereka terhadap para klien mereka. Masalah mengenai pengaruh terapis berkaitan erat dengan masalah mengenai keotentikan terapis sebagai pribadı.

    Pembagian tanggung jawab. Menjadi tugas terapis untuk sejak dini dalam hubungan terapi mendiskusikan soal-soal yang spesifik seperti lamanya dan banyaknya pertemuan, kerahasiaan, tujuan-tujuan umum, dan metode- metode yang digunakan untuk mencapai tujuan.

2. PENGALAMAN KLIEN DALAM TERAPIS. 

          Pada umumnya, para klien dalam taraf tertentu merasakan penderitaan, kesakitan, atau setidaknya ketidakpuasan. Pada para klien terdapat ketidaksesuaian antara diri yang mereka kehendaki dan diri yang mereka alami sekarang. Beberapa di antaranya mendatangi terapi karena kesadaran ingin sembuh dari suatu gejala atau sekumpulan gejala yang dialami. Pengharapan dari banyak klien adalah bantuan ahli dan perubahan yang cepat. Mereka sering memiliki pengharapan yang kuat atas perubahan besar pada kehidupan mereka dan mereka mengharapkan bisa mengubah kehidupan mereka dengan bantuan terapis.

3. HUBUNGAN ANTARA TERAPIS DAN KLIEN. 

      Kebanyakan pendekatan memiliki dasar yang sama untuk menerima pentingnya hubungan terapeutik Pandangan eksistensial-humanistik dan client-centered berlandaskan hubungan pribadi sebagai determinan penting bagi hasil-hasil proses terapeutik. Jelas bahwa pendekatan-pendekatan yang lainnya seperti terapi rasional-emotif dan terapi tingkah laku tidak mengabaikan faktor hubungan terapis-klien, meskipun di lain pihak mereka tidak terlalu memandang penting.

       Hubungan terapeutik melibatkan ciri-ciri dari terapis maupun klien. Tingkat perhatian terapis, minat dan kemampuannya dalam membantu klien, dan ketulusannya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan. Klien pun mempengaruhi hubungan melalui variabel-variabel seperti motivasi, kerja sama, minat, perhatian, sikap-sikap, persepsi-persepsi, pengharapan- pengharapan, tingkah laku, dan reaksi-reaksinya terhadap terapis. Konseling atau psikoterapi adalah perkara pribadi yang melibatkan hubungan pribadi, dan bukti menunjukkan bahwa kejujuran, ketulusan, penerimaan, kehangatan, pengertian dan spontanitas adalah bahan-bahan dasar bagi terapi yang berhasil.






MASALAH TENTANG TEKNIK-TEKNIK DAN PROSEDUR-PROSEDUR KONSELING DAN PSIKOTERAPI.

1. DIAGNOSIS.

       Diagnosis psikologis pada umumnya adalah suatu analisis atas masalah-masalah klien. faktor-faktor penyebab, serta sifat dan perkembangan pola-pola maladjustment. Maksud diagnosis dalam konseling dan psikoterapı adalah memperoleh pengetahuan yang cukup mengenai tingkah laku klien sekarang sehingga rencana treatment yang berlainan bisa dibuat.

2. PENGETESAN.

           Sama halnya dengan diagnosis, tempat pengetesan dalam konseling dan terapi merupakan suatu masalah yang kontroversial. Pendekatan-pendekatan yang menekankan pandangan objektif terhadap konseling atau terapi cenderung pada penggunaan prosedur-prosedur pengetesan untuk memperoleh informasi mengenai dan bagi klien sehingga putusan-putusan yang lebih realistis bisa dibuat.

3. BERTANYA DAN MENGGALI INFORMASI.

       Masalah bertanya dan nilainya dalam terapi perlu didiskusıkan. Sayangnya, ada terapis-terapis yang teknik utamanya adalah mengajukan segudang pertanyaan Mereka menginterogasi klien Pertemuan terapi jadinya merupakan periode bertanya dan menjawab alih-alih merupakan pertemuan eksplorasi Klien setiap kali merasa diinterogasi dengan teliti, tetapi tidak dimengerti. Teknik bertanya yang digunakan secara berlebihan bisa mengacaukan intensitas terapi dan bisa memberikan kepada terapis cara yang aman tetapi tidak efektif.

     Bertanya adalah prosedur utama dalam terapi rasional emotif. Yang diharapkan adalah bahwa sebagai hasil tantangan dan pertanyaan terapis atas keyakinan-keyakinan dan tingkah laku klien yang irasional, klien akan mulai memperhatikan secara kritis pemikiran dan keyakinan-keyakinan yang pada masa lalu diterima mentah-mentah Terapis Analisis Transaksional juga rnenggunakan pertanyaan-pertanyaan guna mengajak klien untuk mengetahui putusan-putusan dirınya dan untuk membuat putusan-putusan baru.

4. DUKUNGAN DAN PEMBERIAN KEYAKINAN.

       Jadi terapis dengan secara aktif memperhatikan kan dan mendengarkan pesan-pesan yang halus dari klien menerima klien Sebagai pribadi yang patut dihormati, mengungkapkan kepercayaan dan harapan yang tulus kepada kesanggupan klien untuk berubah. Ada beberapa bahaya dan keterbatasan dalam penggunaan metode pemberian keyakinan. kesalahan utamanya dalam penggunaannya adalah dimana pendekatan terapis mendesakkan bantuan dan kenyamanan kepada klien yang mengalami kecemasan dan kesakitan. Pendekatan ini yang membuat perjuangan klien yang sama sekali tidak terpenuhi atau berjalan dengan baik.

5. KONFRONTASI.

      Para terapis sering salah paham tentang sifat konfrontasi. Konfrontasi kadang-kadang dipersepsi dan dilaksanakan sebagai serangan yang tak mengenal kasihan, pelampiasan perasaan-perasaan kebencian, dan perobekan pertahanan klien yang rawan. Dukungan berkaitan dengan konfrontasi, sebab jika seorang terapis membatasi gayanya hanya pada pemberian keyakinan dan kenyamanan, maka dia tidak bisa mendorong klien untuk menjadi lebih baik daripada sekarang.

6. PENAFSIRAN DAN REFLEKSI.

        Refleksi perasaan adalah teknik utama dalam terapi cliend centered Terapis berfokus kepada unsur-unsur subjektif dari apa yang dikatakan oleh klien untuk membantunya menjelaskan perasaan-perasaannya serta mengalami perasaan-perasaan itu lebih intens atau untuk memikirkan hal-hal tertentu yang dikatakannya pada taraf yang lebih dalam. Yang direfleksikan adalah lebih dari sekadar makna yang tampil dari apa yang dikatakan oleh klien; jika tidak demikian, gerakan ke arah peningkatan kesadaran tidak akan terjadi. Terapis bukan merefleksikan isi, melainkan pesan-pesan yang samar yang terkandung dalam isi. Di lain pihak, terapı client-centerd berasumsi bahwa penafsiran menunjang resistensi karena penafsıran adalah pemahaman dari luar dan karenanya, klien menciptakan makna-maknanya sendiri. Terapis client-centered tidak menafsirkan bagi klien karena bisa menjauhkan tanggung jawab terapeutik dari klien.

          Penafsiran dan refleksi yang dijalankan secara layak dan nonmekanis bisa ditambahkan secara signifikan kepada eksplorasi diri dan pemahaman diri klien. Taraf penggunaan kedua teknik itu bergantung pada tingkat kecakapan dan latihan terapis, kesiapan klien, dan sifat orientasi teoretis terapis.





" MICROSKILL TAHAPAN KONSELING & PSIKOTERAPI "

                                                                    TOPIK 5 MICROSKILL TAHAPAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI Annyeonghaseyo  안녕하...